Pernkahan adalah
upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang
dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan
norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut
tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau
aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu
pula.
Apa sih Mitos cincin pernikahan , ?
Harus berbentuk lingkaran
Karena lingkaran adalah simbol ketiadaan awal maupun akhir, sehingga perkawinan ‘pasti’ akan berjalan sempurna dan abadi.
Harus dipakai di jari manis tangan kiri
Bangsa Yunani kuno percaya, pembuluh nadi (vena amoris) mengalir dari ujung jari manis tangan kiri menuju jantung (hati). Secara logika, karena tangan kiri lebih jarang digunakan dibanding tangan kanan,cincin kawin yang dipakai di tangan kiri lebih kecil kemungkinannya rusak.
Harus polos, tak berhiaskan apa pun
Hiasan apa pun, meski terlihat mewah, kelak akan menyebabkan gangguan sehingga perkawinan akan berjalan kurang mulus.
Harus berukuran pas di jari tangan
Cincin kawin yang sempit adalah pertanda bahwa kelak perkawinan dipenuhi kecemburuan atau suasana tak nyaman. Sedangkan cincin kawin yang terlalu besar adalah pertanda ikatan perkawinan yang kendur, sehingga rawan perceraian.
Jangan dipilih di hari Jumat, atau dipakaisebelum upacara perkawinan
Pelanggaran salah satu atau kedua hal ini bisa menyebabkan kegagalan berlangsungnya pernikahan.
Fakta:
Perkawinan abadi hanya bisa ditentukan oleh keteguhan pasangan pengantin yang bersangkutan, untuk menjaga komitmen masing-masing, sedangkan keawetan cincin kawin sangat tergantung pada cara penyimpanan dan perawatan yang dilakukan. Cincin kawin yang sempit akan mengganggu kelancaran aliran darah, sedangkan cincin yang longgar akan mudah terlepas dari jari tangan.